Langsung ke konten utama

BELAJAR MATEMATIKA


BELAJAR MATEMATIKA

    Matematika adalah bahan kajian yang mempunyai objek berbagai bentuk dan disusun melalui proses penalaran deduktif, yang mempunyai makna kebenaran suatu konsep didapatkan sebagai akibat logis dari kebenaran yang telah terungkap sebelumnya dan bisa diterima dan dipertanggungjawabkan sehingga ada keterkaitan antara konsep dalam matematika yang bersifat sangat kuat jelas.
    1. Kurikulum 2006
    “Matematika adalah ilmu universal yang menjadi dasar perkembangan teknologi modern, mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam meningkatkan kemajuan daya pikir manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pesatnya perkembangan di semua bidang serta disiplin ilmu terutama bidang teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini sangat didasari oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk lebih dapat mengusai dan menciptakan teknologi di masa yang akan datang sangat diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak awal.
    2. Suwarsono
    “Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang mempunyai sifat khusus yaitu; objek bersifat abstrak, menggunakan lambang yang tidak lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta proses berpikir dibatasi oleh aturan-aturan baku yang sangat ketat.
    3. Kline(1973)
    Matematika bukan merupakan aturan tersendiri yang bisa sempurna karena dirinya sendiri, tapi bagaimana matematika dapat membantu dalam memahami dan mengatasi masalah alam, sosial dan ekonomi. Logika dasar matematika adalah perkembangan permasalahan manusia itu sendiri.
    4. Suherman(2003)
    Matematika merupakan satu disiplin ilmu bagaimana cara berfikir dan mengolah logika secara kuantitatif maupun kualitati
    MANFAAT BELAJAR MATEMATIKA
    1. Pola Pikir Sistematis
      Matematika adalah salah satu pelajaran yang membantu kamu berpikir secara sistematis. Hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun keseharian. Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kamu telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut. Hal ini akan membuatmu mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu. Kemampuan ini yang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang pemimpin kelak ketika kamu dewasa.
    2. Logika Berpikir Lebih Berkembang
      Seluruh aspek dalam pelajaran matematika berbicara mengenai kemampuan berpikir logis. Tidak ada asumsi, praduga, atau tebak-tebakan. Semua harus dihasilkan melalui penghitungan yang tepat. Bahkan berdasarkan literasi yang ditulis oleh Johnson dan Rising (1972), matematika dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian yang logis. Pernyataan ini tentu semakin menguatkan posisi matematika sebagai media pembelajaran efektif agar kamu tumbuh menjadi orang yang anti-galau. Logika akan membantu menajamkan pola pikir, yang tentu membuat kamu mampu mengambil keputusan secara matang.Tentu kamu cukup peka melihat kondisi masyarakat sekarang yang mudah terbius informasi hoax, kan? Itu adalah satu dari contoh kemampuan berpikir logis yang rendah. Melakukan latihan soal matematika akan secara paralel melatih otak menggunakan logika berpikir secara optimal. Setidaknya, kamu akan menjadi generasi yang lebih banyak berpikir dengan logika sebelum bertindak.
    3. Terlatih Berhitung
      Siapa yang tidak membutuhkan kemampuan berhitung? Tidak ada, bukan? Semua orang butuh keterampilan berhitung. Bahkan dalam skala yang sangat sederhana seperti menghitung uang kembalian. Sayangnya, hal ini kurang disadari oleh sebagian siswa. Penggunaan angka yang sejatinya simbol untuk mengukur hasil, malah menjadi hal yang dihindari. Perlu dicamkan, kebutuhan berhitung memang tidak perlu ahli, namun setidaknya mampu melakukannya dengan tepat dan cepat. Apalagi, jika kelak kamu adalah seorang pebisnis. Tentu kamu tidak ingin salah menghitung keuntungan.
    4. Mampu Menarik Kesimpulan Secara Deduktif
      Matematika sering disebut juga sebagai ilmu yang bersifat deduktif. Artinya, matematika membantu seseorang dalam menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan otak kita untuk berpikir secara objektif. Kemampuan berpikir objektif lagi-lagi adalah satu dari sekian banyak soft skill yang dicari oleh seluruh bidang kerja. Bukan cuma itu, dengan sering menyelesaikan latihan matematika berupa kasus logika, kamu pun akan terbiasa berpikir secara rasional.
      Pelajaran matematika sarat akan soal-soal yang rumit dan panjang. Hal yang tentu membutuhkan kesabaran dalam menyelesaikannya. Terlebih jika salah satu langkah saja, maka bisa jadi kamu harus mengulang kembali proses menghitung dari awal. Tahukah kamu, seorang yang terbiasa menyelesaikan persoalan matematika yang rumit dapat berkembang menjadi seorang yang lebih teliti, cermat, serta sabar? Kondisi ini bisa lahir melalui pembiasaan dengan soal-soal matematika. Buktinya, profesi semacam analis, ilmuwan, atau akuntan, biasa dijalani oleh orang-orang yang teliti dalam menelaah data.
    5. enjadi Teliti, Cermat, dan Sabar 

Komentar